Pertamina Didorong Realisasikan Investasi di Blok Rokan Rp42 Triliun

Joise Bukara - Selasa, 30 November 2021 19:56 WIB

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala N. Mansury, mendorong realisasi investasi PT Pertamina (Persero) di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang mencapai 3 miliar dolar AS setara Rp42 triliun.

Melansir dari grup KMB, trenasia.com, Nilai investasi tersebut menjadi tanggung jawab Pertamina setelah mengambilalihnya dari Chevron lewat PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Dia berharap investasi besar tersebut menjadikan WK Rokan sebagai kontributor utama untuk ketahanan energi dan perekonomian nasional.

"WK Rokan menjadi value contributor yang sangat penting bagi negara. Kami berharap rencana investasi PHR di WK Rokan beberapa tahun mendatang dapat diwujudkan," katanya dalam keterangan pers dikutip Selasa, (30/11).

Pemerintah, kata dia, memberikan perhatian khusus terhadap kinerja WK migas yang dikelola anak usaha Pertamina tersebut di Blok Rokan.

Dia pun mengapresiasi komitmen dan kerja keras para pekerja di WK Rokan yang mampu menunjukkan kinerja bagus sejak Agustus lalu. Awal November lalu, Blok Rokan telah menyetor sekitar Rp2,7 triliun ke negara.

"Terima kasih kepada rekan-rekan yang berupaya memastikan dan menjalankan alih kelola dengan baik, bahkan mampu meningkatkan produksi," katanya.

Ke depan, WK Rokan akan melakukan beberapa proyek penting antara lain pengeboran sumur baru, kerja ulang (workover), optimasi injeksi air (waterflood), dan injeksi uap (steamflood), serta chemical enhanced oil recovery (CEOR).

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin mengatakan pascaalih kelola dari Chevron, program pengeboran antara lain ditargetkan menuju produksi 300.000 BOPD (barel per hari), dan berbagai metode pengembangan sumur untuk peningkatan produksi.

Saat ini, PHR WK Rokan telah berhasil mengebor lebih dari 100 sumur dengan nihil kecelakaan fatal dan hanya dalam kurun sekitar tiga setengah bulan setelah alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu. PHR juga telah mengoperasikan 17 rig pengeboran.

Selain itu, PHR juga melakukan penerapan digitalisasi di WK Rokan melalui keberadaan fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC).

Termasuk perluasan penerapan digitalisasi WK Rokan ke wilayah kerja hulu migas Pertamina lainnya, yakni di Jambi Merang dan Prabumulih, sebagai tahap awal.

Perlu diketahui bahwa WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional. Produksi WK Rokan sekitar 162 ribu BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4.000 BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD.

Operasi WK Rokan saat ini didukung oleh sekitar 2.700 pegawai tetap dan lebih dari 22 ribu pegawai mitra kerja. Masing-masing sekitar 65 persen dan 85 persen di antaranya merupakan warga lokal Riau.*

Editor: Joise Bukara
Tags pertaminaBagikan

RELATED NEWS